penjualan pedagang rokok eceran
setelah bertanya kepada 5 tukang rokok/warung klontong,rata-rata kelimanya tukang rokok memakai SIA yang memadai.diantaranya mereka hanya mencatatpendapatan pada hari iu dan kemudian mereka menjumlahkan total keseluruhan penjualan mereka dan berapa keuntungan yang di dapat pada hari itu.misalkan disalah satu warung menyediakan 10 merk rokok yaitu:mallboro,gudang garem,djarum super,mild,uno milk,djarum black,neo milk,dji sam soe,milk menthol,dan black menthol.untuk kriteria rokok seperti:marlboro,djarum black & black menthol,warung rokok menjual perbatang RP 1000.penjual biasanya lebih suka menjual rokok tersebut perbatang,karena keuntungan yang didapat lebih besar dibanding perbungkus.
Contoh : marlboro 1 batang : Rp 1000 * 16 = 16.000
marlboro 1 bungkus Rp 12.500
untuk rokok marlboro sendiri perbatang yang keuntunganya bisa Rp 3.500
dibandingkan perbungkus yang menjual Rp 12.500.ini untuk rokok marlboro,black menthol.tapi kebanyakan dari kesepakatan penjual,rata-rata untung rokok ini di jual perbungkus karena untuk peminatnya rokok ini sangat sedikit di banding rokok yang lain.tidak semua warung menjual perbatang,
* untuk kriteria rokok seperti:mild,djarum black,gudang garem,dan mild menthol rata-rata penjualan menaruh harga berkisar Rp 750 perbatang dan untuk perbungkusnyarata-rata Rp 11.500.untuk kriteria rokok ini relatif keuntunganya lebih sedikitkarena keuntungan yang didapat dari penjualan perbungkus & perbatang hanya berbeda Rp 500 saja.contoh perhitunganya 750 * 16 =12.000 untuk perbatang,dan sedangkan perbungkus sudah diketahui dengan harga Rp 11.000.tetapi biasanya tukang rokok untuk pembelian ke agen mendapat harga Rp 9000 sd Rp 9500 dari agen yang menjual.jadi total keseluruhan bisa sampai Rp 2500 untuk kriteria rokok seperti:neo mild,unomild,dji sam soe ,dijual untuk perbatangnya Rp 500 dan harga perbungkus berkisar Rp 6500 s/d 7000